Masalah banjir kota besar dihadapi hampir seluruh
negara di dunia. Padahal, lahan yang terdapat di kawasan rawan banjir mempunyai
peran penting secara ekonomi serta mempunyai fasilitas kemudahan sehingga tetap
memiliki daya tarik yang tinggi untuk tinggal di kota tersebut seperti Jakarta.
Areal banjir dapat menimbulkan kerugian bagi manusia
berupa genangan banjir yang menyebabkan terganggunya aktifitas kota serta
ancaman kesehatan warga bahkan mampu melumpuhkan seluruh aspek perkotaan. Bila
tidak diantisipasi, kerugian bencana yang terjadi kemungkinan akan semakin
meningkat dari waktu ke waktu.
Sejumlah
kota di dunia sudah banyak yang mengalami permasalahan banjir seperti Jakarta
saat ini. Setiap kota-kota besar didunia memiliki berbagai cara berbeda berhasil mengatasi
banjir tentu patut dicontoh dan dipelajari sebagai berikut:
Curitiba (Brazil)
Curitiba memakai pola pembangunan 'radial segaris-bercabang' (radial linear-branching pattern) yang melalui kombinasi pengaturan zona lahan dan infrastruktur transportasi publik berupaya mengalihkan lalu lintas dari pusat kota dan membangun perumahan, pusat layananan dan industri dalam lokasi sumbu radial.
Curitiba berhasil mengatasi masalah banjir dengan mengubah area yang rawan menjadi taman dan menciptakan danau buatan untuk menampung banjir. Biaya yang dibutuhkan untuk strategi ini -termasuk untuk merelokasi wilayah pemukiman kumuh diperkirakan lima kali lebih rendah dibanding ketika kota harus membangun saluran kanal banjir. Efek positif lain yang patut diperhitungkan adalah nilai properti dan penerimaan pajak di wilayah ini juga terus naik.
Curitiba adalah contoh sebuah kota yang dengan perencanaannya yang cerdas berhasil menghindari kerugian sosial, ekonomi dan lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi, sekaligus berhasil meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas hidup penduduknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar