Disusun oleh :
Dinni I.F
DAFTAR
ISI
Definisi CRM
Pentingnya CRM
Pengguna CRM
Bagaimana cara membuat CRM berhasil dan
aspek-speknya
Kendala pengembangan CRM
Manfaat CRM
Pengertian SUPPLY CHAIN
Perencanaan dan pengelolaan persediaan SUPPLY CHAIN
Transportasi, jaringan dan teknologi informasi dalam
SUPPLY CHAIN
Daftar pustaka
CRM
(Customer Relationship Management)
Definisi
CRM
Apa yang dimaksud
dengan kata CRM? CRM adalah Customer
Relationship Management yaitu suatu
jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan
antara perusahaan dengan pelanggannya, dengan tujuan meningkatkan nilai
perusahaan di mata para pelanggannya., Dalam bahasa indonesia dapat kita
artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang
saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan pelanggan
/ konsumen mereka tetap membeli produk / memakai jasa mereka. Sasaran utama
dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
proftitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap
kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik
yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on
investment (ROI).
Dalam perkembangannya,
CRM bisa didefinisikan sebagai berikut :
Ø CRM
adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak
(software) dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan
untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.
Ø CRM
adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan dengan
mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, e-mail,
masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.
Ø CRM
adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan yang
memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan
para pelanggan.
Pentingnya
CRM
CRM (Customer
Relationship Management) merupakan sebuah strategi bisnis yang berorientasi
pada customer, dengan tujuan akhirnya memaksimalkan profit perusahaan dan
kepuasan customer.
Ada empat hal yang
utama dimana sistim CRM sangatlah penting dan berguna bagi perusahaan, antara
lain :
Ø Karena
tingkat persaingan global antar perusahaan kian besar.
Ø Fakta
bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk menjaga
pelanggan yang sudah ada.
Ø Tren
bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan ke perusahaan kita.
Ø Banyaknya
konsumen yang menginginkan pelayanan purna jual.
Fungsi CRM terbagi-bagi
untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti : Penjualan/Sales,
Marketing, Customer Service, Training, HRD, dan seterusnya. Jelaslah bahwa ciri
sebuah CRM adalah mengintegrasikan bagian-bagian yang memiliki mata rantai
dengan customer.Persaingan bisnis saat ini tidak hanya dapat mengandalkan
produk semata, di dorong dengan semakin ketatnya kompetisi, juga dikarenakan
kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan akan sistem CRM akan
semakin terasa hari demi hari.
Secara operasional, CRM
mendukung proses bisnis front office seperti penjualan, marketing, ataupun
service. Perhatikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berinteraksi dan sangat
berhubungan erat dengan customer. Seluruh kegiatan tersebut tersimpan secara
historikal pada database membentuk suatu knowledge base, dan staf pengguna CRM
di dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang diperlukan.
Strategi dan sistem CRM
sangat beragam, baik dari sisi kompleksitasnya maupun ruang lingkup, tetapi
secara garis besar sistem CRM akan berusaha mendapatkan, meningkatkan, dan
mempertahankan customer. Produk CRM yang ternama adalah SAP CRM, yang merupakan
salah satu dari lima aplikasi enterprise di dalam Business Suite SAP. Contoh
vendor lainnya adalah Salesforce.com, aplikasi CRM dari Oracle, Siebel Systems,
PeopleSoft, dan lain sebagainya.
Selain itu, juga
tersedia CRM open source seperti SugarCRM. Saat ini SugarCRM tersedia dalam
tiga versi, yaitu;
Ø Sugar
Community Edition (versi gratis)
Ø Sugar
Profesional
Ø Sugar
Enterprise.
Sering kali
implementasi CRM melibatkan profesional CRM yang menyediakan jasa konsultasi
dan implementasi. Tentunya para profesional tersebut memiliki kualifikasi
berkaitan dengan elemen-elemen yang diperlukan dalam implementasi CRM. Beberapa
produk CRM bahkan tersedia dalam bentuk CRM on demand, artinya pengguna CRM
tidak harus membeli produk CRM, tetapi dapat menyewanya dengan ketentuan yang
disepakati. Penyedia CRM on demand yang popular adalah Salesforce.com.
Pengguna
CRM
Para pengguna CRM bisa
dari perusahaan/ bidang usaha berskala kecil sampai ke perusahaan berskala
besar. Diantaranya :
1) Bank BCA
Dengan salah satu
contoh fokus dari CRM dalam dunia perbankan berarti pelanggan yaitu nasabah.
Yang termasuk didalamnya pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales
force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan
(field service). Dengan Formulasi CRM: Ketepatan Layanan + Teknologi +
Kemudahan = Kepuasan Customer
Kebanyakan bank-bank di
Indonesia sudah menerapkan CRM dalam proses bisnisnya. Dan untuk memperjelas
tentang CRM kami akan menggunakan bank BCA sebagai salah satu contoh perusahaan
yang menggunakan CRM dalam “memelihara” pelanggannya. Layanan yang bersifat
customer-facing merupakan layanan yang sifatnya langsung pada pelanggan.
Penerapannya bisa dilihat di bagian front office sebuah bank. Sebagai contoh,
pegawai di bagian customer service akan membantu nasabah melakukan transaksi
pembukaan rekening, pengaduan, atau permintaan informasi mengenai produk-produk
perbankan.
Layanan yang bersifat
customer-touching bisa diterapkan melalui pembuatan media yang bisa digunakan
oleh nasabah untuk berinteraksi dengan bank. Contohnya ATM (Automatic Teller
Machine), layanan Mobile Banking, dan Internet Banking. Dari mesin ATM, nasabah
sudah bisa melakukan hampir semua transaksi perbankan mulai dari pengecekan
saldo, transfer antar-rekening, pembayaran listrik dan telepon, dan penarikan
uang.
2) Nestle
Perusahaan Nestle yang
bergerak di bidang retail menerapkan sistim CRM pada Website sahabat Nestle,
yang bertujuan untuk :
Ø Membangun
database pelanggan yang kuat
Sebagai perusahaan yang
menangani pelanggan retail tentu saja pengumpulan data yang dilakukan oleh
nestle membutuhkan system dan prosedur pengumpulan data yang lebih kompleks,
dan cara yang dilakukan adalah dengan membuat pelanggan mendaftar dan mengisi
sendiri sejumlah pertanyaan dan informasi yang diajukan dalam proses
pendaftaran untuk menjadi member pada website : www.sahabatnestle.co.id. Untuk
menarik pelanggan agar memberikan data-datanya nestle menawarkan benefit untuk
pelanggan yang sudah terdaftar menjadi member.
Ø Membuat
profil dari setiap pelanggan
Data yang didapat dari
member yang telah terdaftar tentunya akan memberikan gambaran bagi pihak nestle
tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern pelanggan tentang produk atau
layanan perusahaan. Hasil dari proses inilah yang nantinya akan dipakai oleh
nestle untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok
diaplikasikan kepada pelanggan mereka.
Ø Analisis
profiabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Pada proses pendaftaran
nestle mengajukan sejumlah pertanyaan tentang seberapa banyak pelanggan
mengkonsumsi produk nestle serta berapa pengeluaran rutin yang dibelanjakan
oleh pelanggan, hal ini bertujuan untuk menilai beberapa hal dari pelanggan,
seperti penerimaan (revenue) yang diterima dari masing-masing pelanggan, dan
biaya yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
Dengan memperhitungkan
aspek tersebut maka pihak nestle akan dapat mulai memilih mana pelanggan yang
memberikan keuntungan banyak dan mana yang tidak terlalu. Pemilihan ini akan
menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan sesuai
dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan.
Ø Interaksi
dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan tingkat
kebutuhan yang telah dipetakan, nestle dapat memberikan pelayanan yang lebih
personal dan customized. Pelanggan akan merasa diperlakukan lebih personal dan
akan memberikan pengalaman yang menarik dan mendukung proses kepuasan
pelanggan, dan tentu saja dalam jangka panjang hal ini akan menimbulkan
loyalitas pelanggan.
Selain aktifitas
komunikasi yang lebih targeted, pihak nestle juga memberikan penawaran produk
maupun layanan yang secara khusus didesain sesuai dengan keinginan pelanggan,
misalnya mengirim email newsletter yang berhubungan dengan minat dan keinginan
pelanggan serta memberikan beragam fitur yang dapat dipakai oleh member
berdasarkan kebutuhannya, sehingga pelanggan akan lebih mudah dalam melakukan
respond yang kemudian diharapkan akan berujung transaksi. Pihak nestle lebih
menitikberatkan layanan untuk mempertahankan pelanggan lama melalui berbagai
program promo yang hanya disediakan untuk member.
3) Singapore Airlines
Dalam situasi genting
sekalipun, proses bisnis harus bisa di running dengan baik, begitupun pelayanan
prima terhadap konsumen harus bisa dijalankan. Modul-modul dalam CRM sangat
berguna untuk proses bisnis dan memelihara loyalitas pelanggan serta bisa
menarik pelanggan baru secara progresif. Dalam kasus terjadinya kelumpuhan di
Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu yang lalu misalnya, maka modul CRM bisa
menjadi dewa penolong bagi para penumpang yang jadwal perjalanannya dilanda
ketidakpastian.
Tidaklah mengherankan
jika perusahaan penerbangan terkemuka seperti Singapore Airlines menerapkan CRM
yang salah satu modulnya bernama Frequent Flyer. Dalam CRM itu data membership
dapat dikelola menjadi informasi yang berguna untuk meningkatkan kepuasan bagi
pelanggannya. Dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu
lewat telephon, email, masukan situs atau hasil pembicaraan langsung dengan
staffnya. Strategi bisnis menyeluruh dari
CRM Singapore Airline
ini memungkinkan perusahaan secara efektif bisa mengelola hubungan baik dengan
para pelanggan.
Modul Frequent Flyer
yang dijalankan oleh Singapore Airline juga online dengan berbagai maskapai
penerbangan lainya seperti SilkAir, Virgin Atlantic, Star Alliance Airlines.
Pada dasarnya CRM merupakan tool yang membantu perusahaan untuk lebih memahami
pelanggannya dengan sistem pengelolaan hubungan dua arah. Riset mengatakan
bahwa pangsa pasar CRM akan berkembang hingga lebih dari 20 milyar Dollar
Amerika pertahun. Faktor itulah yang membuat perusahaan besar atau enterprise
menitikberatkan bisnis mereka fokus ke pelanggan (customer focus). Apalagi,
hasil penelitian menyatakan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru bisa
10 kali biaya untuk menjaga pelanggan yang sudah ada.
Sementara itu pelanggan
juga memiliki kecenderungan untuk tidak sekedar transaksional, tetapi juga
menginginkan hubungan dua arah secara mudah. Kecenderungan lain yang melahirkan
CRM adalah majunya teknologi manajemen data yang memungkinkan disimpannya
jutaan data dalam satu sistem tunggal. Dulu, informasi tentang pelanggan akan
disimpan dalam puluhan sistem yang berbeda dan belum ada teknologi yang mampu
mengelola informasi kompleks tentang pelanggan.
Cara
membuat CRM berhasil dan aspek-aspeknya
Tidak lengkap rasanya
jika sebuah sistem tidak memiliki laporan dan laporan pada CRM sangat
menentukan untuk proses analisis customer. Menganalisis laporan merupakan suatu
seni tersendiri, ibarat seorang pelukis, laporan bagaikan warna-warna yang
harus Anda racik dan pergunakan untuk menghasilkan gambar utuh yang
mencerminkan tujuan Anda. Contohnya adalah memprediksikan kebutuhan customer di
masa yang akan datang dari historikal transaksi yang dilakukannya, hasil survey
yang disebarkan, dan laporan-laporan terkait lainnya yang diambil dari
knowledge base pada sistem.
Jika Anda memiliki
produk yang beragam, perlu dipertimbangkan kemungkinan melakukan cross selling
setelah menganalisis laporan, cross selling merupakan kegiatan menjual produk
lain yang mungkin diperlukan oleh customer, sehingga diharapkan dapat
mendongkrak penjualan produk tersebut. Fungsi laporan tidak terbatas hanya
untuk menampilkan tren yang bersifat mayor, misalnya customer dengan transaksi
ter-banyak, produk yang paling diminati, komplain customer yang paling sering
dikeluhkan, dan lain-lain. Kadang kala dengan melihat laporan yang bersifat
minor, juga dapat diambil suatu analisis yang bermanfaat. Contohnya dengan
menganalisis laporan customer dengan transaksi terendah, mungkin dapat
dihasilkan cara-cara pendekatan yang cocok pada customer yang bersangkutan.
Demikian juga laporan
seperti produk yang paling tidak diminati, komplain yang bersifat minor, dan
seterusnya, selalu dapat dihasilkan analisis yang dapat bermanfaat dan
merupakan wujud keperdulian menyeluruh terhadap customer. Secara otomatis,
strategi marketing yang baik akan semakin berkembang seiring dengan analisa
laporan yang dihasilkan. Teknologi tidak
dapat dipungkiri akan terus membawa perubahan baru terhadap penerapan strategi
bisnis, termasuk di dalamnya penerapan CRM. Saat ini terdapat suatu dilema,
operasional bisnis diharapkan selalu online di manapun dan kapanpun, sedangkan
pengguna atau staff perusahaan tidak lagi identik dengan orang-orang yang
berada di depan komputer.
Bisnis diharapkan dapat
terus berjalan walaupun Anda sebagai pelaku operasional bisnis sedang berada di
kemacetan jalan atau berada di tempat lain (bahkan bisa jadi di luar kota atau
benua lain), customer pun sudah semakin kritis dan dapat menumpahkan
keluh-kesahnya pada customer service sambil menyantap hidangan makan siang.
Karena itu tidak mengherankan jika CRM pun mulai diterapkan pada teknologi
mobile. Contohnya seperti yang ditawarkan oleh Microsoft dengan Microsoft
Dynamics CRM Mobile. Vendor lain seperti Salesforce.com juga tidak ketinggalan
menawarkan platform mobile dalam produknya. Walaupun demikian, perlu dicamkan
CRM tidak identik dengan teknologi, teknologi hanyalah bersifat sebagai tools
dan salah satu elemen penunjang CRM.
Bagaimana Anda
mengimplementasikan CRM akan lebih memegang peranan akan keberhasilan penerapan
CRM dalam perusahaan/bidang usaha Anda. Prinsip dasarnya sederhana, yaitu
menjaga hubungan yang baik terhadap customer.
Ada beberapa hal yang
perlu di pahami oleh perusahaan agar pembuatan CRM dapat berhasil dengan baik, hal-hal tersebut antara
lain :
Ø Perencanaan
bisnis yang matang.
Ø Mendefinisikan
tujuan dan sasaran dari penerapan CRM.
Ø Menentukan
batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan.
Ø Menentukan
parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM.
Ø Menentukan
standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM
seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi.
Dalam merencanakan
penerapan system CRM tersebut, perusahaan harus juga memperhatikan hal-hal
berikut :
Ø Sasaran
yang ingin dicapai bersifat jangka panjang.
Ø Sesuai
dengan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.
Ø Hasil
yang dicapai dapat menjadi sasaran kunci bagi bisnis perusahaan.
Ø Penerapan
CRM dapat mengurangi biaya perusahaan secara keseluruhan.
Ø Nilai
resiko akibat penerapan CRM.
Kendala
pengembangan CRM
Diantara dari banyaknya
manfaat yang ada dalam perkembangan sistim CRM,
ada pula beberapa kendala yang muncul setelah penerapan CRM, diantaranya
:
Ø Pada
aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI
dengan percuma.
Ø Pelanggan
tetap mengeluh.
Ø Hubungan
dengan pelanggan tetap transaksional.
Ø Tidak
ada peningkatan efisiensi.
Ø Staf
sales dan marketing masih saling menyembunyikan data.
Ø Keuntungan
perusahaan masih stagnan.
Ø Tidak
ada batasan yang baku bagaimana implementasi, bentuk ataupun modul-modul yang
dimiliki sebuah software CRM, karena sekali lagi pengertian CRM lebih merujuk
pada strategi bisnis.
Ø Khusus
dalam kaitannya dengan perusahaan komersial, software CRM umumnya menggunakan
relational database dengan dukungan modul-modul siap pakai, tetapi implementasi
CRM kenyataannya tidaklah semudah membeli lalu menginstal software CRM, serta
membaca petunjuk penggunaan.
Ø Sebuah
survai bahkan menyatakan lebih dari 50 persen implementasi CRM gagal
diterapkan. Memang sebuah angka statistik yang cukup mengerikan, tetapi kabar
baiknya adalah segmen CRM juga terus berkembang. Sebuah polling pada website
http://www.swa.co.id mengungkapkan bahwa lebih dari 87 persen pemilih setuju
jika dikatakan CRM saat ini merupakan hal paling penting dalam mempertahankan
suatu bisnis yang penuh dengan kompetisi.
Manfaat
CRM
Apa saja yang dapat
dihasilkan oleh CRM? Ternyata tidak semata-mata memanjakan customer, banyak hal
positif lain yang dapat terbantu dengan adanya CRM, antara lain:
Ø Dapat
melakukan analisis mengenai customer berdasarkan kriteria tertentu.
Analisis
yang dapat dihasilkan sangat beragam berdasarkan data informasi yang masuk,
berupa pertanyaan, pengaduan, ataupun saran customer sering membantu perusahaan
untuk memperbaiki produk dan service-nya. Tetapi, jangan sampai berhenti pada
analogi customer menemukan lubang dan produsen menambal lubang tersebut, karena
inovasi-inovasi juga dapat dilakukan berdasar analisis customer. Contohnya jika
didapatkan data bahwa mayoritas customer produk XYZ berasal dari batasan usia
tertentu, maka dapat dipikirkan inovasi dan produk yang cocok diterapkan yang
ditujukan khusus pada customer dalam batasan usia tersebut.
Ø Informasi
customer dapat disimpan pada sebuah data historikal sehingga memudahkan proses
selanjutnya. Mungkin Anda sering mendengar seseorang mengatakan “Saya sudah
tiga kali komplain untuk masalah yang sama tetapi sampai sekarang tak ada
kelanjutannya!”. Apa yang Anda pikirkan saat mendengar keluhan itu? Mungkin
muncul rasa iba atau pemikiran negatif pada pelayanan produk yang dikeluhkan,
ataupun merasa menemukan teman seperjuangan karena Anda juga mengalami hal serupa!
Tidak ada yang dapat menebak kapan seorang customer akan menghubungi customer
service, dan saat hal itu terjadi, alangkah baiknya jika operator yang
bertanggung jawab melayani customer tersebut memiliki data historikal customer
yang bersangkutan, sehingga operator dapat mengetahui apa saja yang pernah
dikeluhkan customer dan proses penyelesaiannya.
Ø Dapat
menampilkan warning atau reminder. Bayangkan betapa merasa tersanjungnya
seorang customer jika sistem Anda mengucapkan selamat ulang tahun lebih dulu
dibandingkan pasangan atau kenalan customer tersebut, ini merupakan salah satu
contoh kegunaan warningatau reminder pada sistem CRM. Tidak terbatas hanya
untuk memanjakan customer, warning, atau reminder juga dapat digunakan untuk
mengingatkan customer pada event tertentu, misalnya tanggal jatuh tempo
produk/service tertentu, hal ini akan membantu memperlancar kegiatan bisnis.
Ø Kerahasiaan
Data. Salah satu fungsi utama software CRM adalah mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan customer. Untuk itu, perusahaan harus menjaga kerahasiaan dan
keamanan data customer. Kepercayaan customer sering kali perlu dibangun melalui
proses yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama karena
kekhawatiran dampak negatif kemajuan teknologi yang serba online dan ketatnya
kompetisi bisnis yang mendorong beberapa pihak terkadang tidak mempedulikan
etika dalam persaingan mendapatkan (atau bahkan merebut) customer. Maka dari itu, meyakinkan customer bahwa data
mereka aman di tangan Anda adalah suatu proses membangun kepercayaan customer.
Tidak jarang sebagian customer meminta jaminan bahwa data mereka tidak akan
dibagikan dan tidak boleh diakses oleh pihak ketiga tanpa izin. Karena itu,
sebuah sistem CRM mutlak memerlukan keamanan yang baik.
Ø Adalah
suatu komitmen penting untuk meyakinkan customer bahwa sistem CRM melindungi
data pribadi customer dari penyalahgunaan dan ancaman dari pihak manapun.
Ø Jumlah
konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap memelihara
tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
Ø Mengetahui
tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui
kebutuhan konsumen.
Ø Mengetahui
kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi
yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah
terkumpul.
Ø Mengetahui
ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak
kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
Ø Mengetahui
perbaiakan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman.
Ø Mampu
menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi
produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
Keuntungan dan
kekurangan menggunakan CRM
1. Keuntungan
Ø Menjaga
pelanggan yang sudah ada
Ø Menarik
pelanggan baru
Ø Cross
Selling: menjual produk lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan berdasarkan
pembeliannya.
Ø Upgrading:
menawarkan status pelanggan yang lebih tinggi (gold card vs. silver card).
Ø Identifikasi
kebiasaan pelanggan untuk menghindari penipuan
Ø Mengurangi
resiko operasional karena data pelanggan tersimpan dalam satu system.
Ø Respon
yang lebih cepat ke pelanggan
Ø Meningkatkan
efisiensi karena otomasi proses
Ø Meningkatkan
kemampuan melihat dan mendapatkan peluang
2. Kelemahan
Ø Kelebihan
data pelanggan atau informasi tentang pelanggan tidak dikelola dengan benar
sehingga bisa menyebabkan kegagalan proyek CRM.
Ø Tidak
ada sistem CRM datang dimuat dengan informasi pelanggan.
Ø Implementasi
CRM akan menyebabkan budaya perubahan dalam organisasi, terutama dikalangan
staf
SUPPLY
CHAIN
Pengertian
Supply Chain
Pengertian Supply Chain
adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi , pengiriman, penyimpanan
, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk
tersebut.Supply chain didalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang
terlibat didalam penyampaian produk tersebut sampai ketangan pemakai
(konsumen). Semua itu termasuk proses produksi pada manufaktur, sistem
transportasi yang menggerakkan produk dari manufaktur sampai ke outlet
retailer,gudang tempat penyimpanan produk tersebut , pusat distribusi tempat
dimana pengiriman dalam party besar dibagi kedalam party kecil untuk dikirim
kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke retailer yang menjual produk-produk
tersebut.
Tujuan dari supply
chain adalah
Ø untuk
memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat
Ø untuk
memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau
kekurangan.
Sebuah operasi yang
effisien dari supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data
yang berhubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer , sistem
transportasi dan kembali ke manufaktur.
Dalam rangka memenuhi
stok barang yang tersedia untuk retailer , manufaktur harus menentukan jumlah
produk yang diproduksi pada waktu tertentu. Dengan demikian berarti manufaktur
harus meramalkan/ membuat perkiraan jumlah penjualan. Dalam hal ini yang
terbaik dilakukan adalah bersama-sama dengan retailer menggunakan suatu tolak
ukur seperti misalnya CPFR( Collaborative Planning Forecasting and
Replenishment ). Ramalan ini digunakan untuk memperkirakan jumlah dan jenis
bahan mentah yang harus dibeli, pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan
mentah tersebut dan waktu yang dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian
barang yang sudah jadi disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor.
Distributor membeli
produk dari manufaktur dalam jumlah yang besar dan mungkin barang tersebut
dimuat dalam truck , pallet atau kemasan lain dari produk tersebut.
Pada saat distributor
menerima pengiriman , kemudian dipecah menjadi pengiriman yang lebih kecil
untuk dikirim ke retailer.
Sebagai contoh ;
Seorang distributor
membeli lima pallet masing-masing berisi 200 karton juice merk"ABC".
Setiap karton berisi 24
kaleng juice, kemudian distributor membongkar pallet menjadi bagian
karton-karton yang terpisah dan mengirim 334 karton ke retailr A dan 558 karton
ke retailer B dan 108 sisanya disimpan sebagai stok persediaan. Retailer
membongkar karton tersebut mejadi 24 bagian masing-masing item yang akan
didisplay untuk dijual. Persediaan yang tidak muat di rak penjualan kemudian
disimpan diruang penyimpanan stok untuk dijual pada waktu yang akan datang.
Komponen Manajemen
Lima prinsip dasar yang
menjadi bagian penting pada manajemen supply chain adalah:
·
Planning / perencanaan
·
Sourcing / sumber barang
·
Manufacturing
·
Pengiriman
·
Pengembalian
Pengelolaan
dan perencanaan supply chain
Permintaan terhadap
barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan supply chain. Kegiatan
produksi, pengiriman, perancangan produk dan pembelian material semua mengikuti
permintaan yang datang dari pelanggan.
Pada perusahaan make to
stock (MTS), kegiatan produksi, pembelian material, dan pengiriman produk ke
tempat penjualan dilakukan sebelum perusahaan tahu berapa produk akan terjual.
Pada system produksi make to order (MTO), beberapa aktifitas seperti perakitan
akhir dan pembuatan komponen memang bisa ditunda sampai ada permintaan
definitif, namun tetap sebagian aktifitas seperti penyediaan bahan baku dan
kapasitas dilakukan atas dasar perkiraan atau ramalan.
Transportasi, jaringan dan teknologi informasi
dalam supply chain
Ø Peran transportasi dalam supply chain
Memindahkan produk antar tahap-tahap supply
chain
Ø Peran
jaringan
Jaringan bisa menentukan apakah suatu supply chain akan bisa
menjadi responsif atau efisien.
Ø Peran
teknologi dalam supply chain
Keberhasilan
Supply chain tak lepas dari teknologi internet. Diantaranya membuat kata-kata
kolaborasi, koordinasi dan integrasi menjadi berarti dan terlaksana dalam
praktek di lapangan. Pihak supply chain dapat dengan mudah memperoleh informasi
dan transaksi dengan mudah. Banyak model yang dapat diaplikasikan ke internet
dari konteks supply chain management.
Ada
2 contoh aplikasi internet dalam supply chain menegement :
·
Electronic procurement (e-procurement)
·
Electronic Fulfillment (e-Fulfillment)
DAFTAR
PUSTAKA
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar