Keterampilan-keterampilan
Manajerial
Bila kita asumsikan bahwa manajer adalah
seorang yang mengarahkan aktivitas dari orang lain dan mengambil tanggung jawab
terhadap pencapaian suatu tujuan (objective) melalui usaha tersebut, maka
seorang manajer yang sukses biasanya adalah mereka yang mempunyai 3 (tiga)
keterampilan dasar, yaitu: keterampilan teknis(technical skill), keterampilan
inter-personal(human skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan
keterampilan manajerial itu? Menurut Bigelow (1998), sebenarnya tidak banyak
teks yang mendefinisikan apa yang dimaksud dengan keterampilan manajerial.
Banyak teks yang lebih menekankan kepada proses pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan daripada mendefinisikan secara spesifik keterampilan manajerial.
Namun berdasarkan kompilasi beberapa teks, keterampilan manajerial berkaitan
dengan teori, teknik, dan pedoman perilaku, yang bila diaplikasikan secara
tepat akan meningkatkan performa keberhasilan seorang manager. Sekarang, mari
kita telaah lebih lanjut ranah properti keterampilan ini.
A. Keterampilan Teknis
Keterampilan ini meliputi pemahaman dan
kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan suatu
metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan
pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan
masalah (troubleshooting) yang relative baku/standar. Dalam terminologi
pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on
the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
B. Keterampilan Inter-personal
Ini berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja
dengan, memahami dan memotivasi orang lain, memahami sudut pandang dan perilaku
atasan, rekan sejawat, dan bawahan terhadap suatu masalah dan memposisikan
dirinya secara proporsional. Seseorang yang mempunyai kemampuan ini kiranya
cukup sensitive terhadap keinginan dan motivasi orang lain dalam kelompoknya
sehingga dia dapat memperkirakan tindakan apa yang perlu dan hasil yang yang
diharapkan.
Keterampilan ini bisa juga diklasifikasikan
dalam :
(a) kepemimpinan dalam kelompok sendiri
(intra-group skill), dan
(b) keterampilan dalam mengelola hubungan
antar kelompok (inter-group skill).
Dalam ranah tingkat manajemen, intra-group
skill mempunyai peran dominan pada kelompok manajer dasar (first line
management) dan menengah (middle management), maka inter-group skill sangat
dirasakan penting peranannya pada manajer tingkat atas (higher level/top
management).
Untuk menguasai keterampilan ini, seorang
manajer harus dapat mengembangkan sendiri persepsi pribadinya terhadap
aktivitas orang lain sehingga ia dapat:
· mengenali perasaan dan sentimen dalam
situasi tertentu;
· mempunyai sikap terhadap pengalamannnya sendiri
dan berusaha untuk belajar dari pengalaman itu;
· mengembangkan kemampuan untuk memahami apa
yang ingin disampaikan seseorang melalui tindakan dan kata-kata mereka;
· mengembangkan kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide dan sikapnya kepada orang lain secara tepat.
Pelatihan yang bersifat spontan dan dipandu
oleh seorang pelatih yang berpengalaman dapat memberikan nuansa positif bagi
pengenalan dan pengembangan keterampilan ini.
C. Keterampilan Konseptual
Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk
melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara kerja dan
ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi untuk
memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri, masyarakat, dan
situasi ekonomi dan sosial secara umum.
Pada dasarnya keterampilan ini lebih banyak
melibatkan intuisi seorang manajer sehingga ia dapat memahami gejala-gejala
umum dan keterkaitan antar variabel-variabel elementer, memberikan penekanan
dan prioritas pola tindakan, serta dapat memperkirakan kencenderungan dan
probabilitas hasil dari tindakan yang akan dilakukan. Di luar teknis pelatihan
manajemen, prinsip ‘learning by doing’ sangat dirasakan penting untuk mengasah
keterampilan konseptual ini. Sedangkan pelatihan manajemen strategi, pola promosi
kepada karyawan untuk menduduki posisi lebih tinggi dan melibatkan kerja antar
kelompok juga merupakan beberapa upaya untuk mengembangkan keterampilan ini
secara lebih terstruktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar